Sabtu, 04 Juni 2011

COR Repeater + Tone

COR (Carrier Operated Relay), banyak sekali versi cor yang dipergunakan dan dipost oleh teman-teman blogger, mulai dari yang sangat sederhana sekali hingga yang tinggkat profesional, dan cor ini biasanya dipergunakan untuk menggabunggkan dua buah radio yang umumnya di buat untuk membuat pancar ulang,
dan mungkin saja postingan kali ini juga bagian dari banyak rangkaian-rangkaian cor yang dapat ditemukan di internet untuk membuat sendiri pancar ulang, Rangkaian ini sengaja di post untuk mencoba menanggapi peryanyaan dari saudara petrix tanggal 31 Desember 2009, dari komentar Postingan "Membuat Repeater Dengan Icom 2100", yang meminta gambar rangkain cor + dengan Tone control, memang dari gambar rangkaian yang saya buat kali ini sedikit agak lebih rumit dari versi cor yang pernah diposting pada blog ini,

COS Input



Dari Penggalan gambar rangkaian diatas terdapat ada penambahan switch, penambahan ini di buat untuk antisipasi jika COS dari radio Recivernya berlogika low atau high, rangkaian ini mungkin dapat dipergunakan untuk semua merk radio yang diharapkan rangkaian cortersebut juga dapat dipergunakan, dengan cara merubah posisi switch, jika COS dari radio penerima berlogika low maka switch diposisikan ke no 3, dan jika COS dari radio penerimanya berlogika high maka posisi switch dipindahkan ke no1, pada prinsipnya ada dua type transistor yang berbeda PNP dan NPN, pada saat COS yang diterima berlogika low maka yang bekerja adalah transistor PNP, dan sebaliknya jika COS yang diterima berlogika high maka transistor yang bekerja adalah NPN sama halnya dengan rangkaian cor pada postingan pancara ulang dengan icom 2100 yang lalu.


Input Audio
Di rangkain input ini terdapat dua buah resistor yang memang sengaja tidak di buat berapa besar nilai tahannanya, hal ini disesuaikan dengan input yang digunakan, pada saat artikel ini di posting uji coba audio yang digunakan diambil dari audio input radio receiver sebelum ke VR (trimpot) Volume dari radio penerimanya, nilai RX1 di buat 1K, sedangkan tahanan RX2 tidak digunakan sama sekali. jika audio in di hubungkan ke speaker out dari radionya nilai tahanan RX1 dibuat sebesar 5k6 ohm dan nilai tahanan RX2 100ohm, dan usahakan volume dari radio penerimanya jangan terlalau besar, dikarenakan jika suara input terlalu tinggi maka suara yang dihasilkan tidak akan sempurna, pada saat penyambungan pastikan ground terpasang dengan baik dan kabel yang dipergunakan sebaiknya mempergunakan kabel head yang baik untuk mengurangi noise audio.
Tone Control


rangkaian tone control disini bukanlah tone control tingkat profesional namun tone control sederhana, hanya memfilter suara atau nada tinggi (treable) rendah (bass) yang dapat lewat pada kapasitor keramik 4n7 dan 10nf, untuk hasil yang sesuai dengan yang diinginkan sebaiknya kalibrasi nilai tahanan VR dengan besar kapasitas kondensator perlu diperhatikan dan disesuaikan.
Dari penggalanan tone diatas juga terdapat VR atau tahanan geser yang berfungsi sebagai volume untuk mic in radio pemancar atau Radio TX, penambahan transistor C945 diatas sebagai penguat sehingga suara yang masuk melalui beberapa tahanan dan kapasitor dapat di perkuat sebelum dikirimkan ke luar ( keradio pemancar).

Koneksi KeRadio
Radio Penerima

Audi In sebaiknya diambil sebelum masuk ke IC Ampli/Penguat yang terdapat di dalam radio untuk hasil audio yang baik, namun dapat juga mengambil audio dari jack speaker yang terdapat di radio, hanya saja jika menggunakan jalur ini sebaiknya volume radio jangan terlalu besar. sedangkan COS in sebaiknya di cari dengan baik jika menggunakan radio yang tidak ada konektor outnya seperti radio alinco DR135 yang sudah disediakan conector db9, radio motorola ada yang sudah tersedia ada juga yang tidak, untuk mecari jalur cos pada radio sebenarnya tidak terlalu sulit namun dibutuhkan sedikti ketelitian dan kesabaran,
sekilas cara mencari jalur cos pada radio,
atur frekuensi yang hendak di gunakan, pastikan posisi penerimaan radio dalam mode biasa (normal) atau menggunakan tone, seteleh itu siapkan radio ht dan samakan posisi frekuensinya dan coba meneken ptt pada radio yang kedua (ht), gunakan multi tester untuk mencari jalur cosnya, pertama coba telusuri di daerah kaki IC ampli/suara biasanya ada jalur audio mute jalur ini juga bisa dipergunakan pada saat radio menerima sinyal dari radio yang kedua. Akan ada perubahan pada jarum mutitester pada saat ptt di radio kedua ditekan dan dilepas, jika di bagian audio mute tidak ditemukan coba telusuri di bagian if biasanya disini juga ada. hanya saja tegangannya lebih kecil dari jalur utuk audio mute.Jika pada saat PTT dari radio lain ditekan dan jarum bergerak naik berarti cosnya high, dan ptt dilepas jarum kembali keawal, begitu sebaliknya ptt tidak ditekan jarum menunjuukan level tegangan atau berada ditengah dan pada saat PTT ditekan jarum bergerak turun maka cos nya low. pada pencarian cos ini usahakan cari cos yang berlevel tegangan 5 volt.
Radio Pemancar (TX)
Untuk koneksi rangkaian ke keradio pemancar, VCC bisa dihubungkan ke jalur + 8Volt yang biasanya terdapat pada jack untuk extramic, atau dapat juga menghubungkan langsun didalam radio pemancar atau bisa juga dengan cara menambahkan adaptor, pemberian catu daya atau tegangan untuk rangkaian cor dan tone ini usahakan tegangan yang diberikan benar-benar stabil, karena kestabilan dari tengangan saangat mempengaruhi suara yang dihasilkan, jika catu daya tidak baik suara yang dihasilkan bisa saja tidak sempurna ada dengung atau suara sedikit berisik. untuk jalur audio out dari rangkaian dihubungkan ke jalur mic dari radio pemancar, dan jalur ptt dihubungkan ke ptt radio pemancar, sedangkan jalur ground pastikan terhubung dengan baik, baik itu ground untuk mic dan ground chasis pesawat.
Semoga postingan sederhana ini dapat menjadi refrensi buat teman-teman yang hendak membuat sendiri pancar ulang,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Design By:
RayManCom